Sosiologi Kelas X SMA : Gejala Sosial


RAGAM GEJALA SOSIAL 
DALAM MASYATAKAT

1. Definisi Gejala Sosial
Gejala sosial adalah peristiwa yang terjadi diantara manusia baik secara individu maupun kelompok gejala sosial terdiri dari gejala ekonomi, politik, bidaya dan moral.

Fenomena sosial adalah semua kejadian yang ada di masyarakat dan dapat disaksikan dengan panca indra dan dapat dinilai secara ilmiah baik bersifat positif maupun negatif.

Gejala sosial bersifat positif = gotong royong, modernisasi.
Gejala sosial bersifat negaif = kenakalan remaja, masalah lingkungan hidup, pengangguran, masalah kependudukan.

2. Faktor penyebab Gejala Sosial

A. Faktor Budaya/Kultural = nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat/komunitas.
Contoh = Kemiskinan, perilaku sosial, kerjabakti, dll
Kemiskinan  adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinnya sendiri sesuai taraf kehidupan dan tidak dapat memanfaatkan tenaga yang dimiliki.
Faktor Kemiskinan = Lingkungan yang tidak mendukung, keterbatasan lapangan pekerjaan, sulitnya mencari pekerjaan.

1. Perilaku penyimpangan : perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan ketentuan norma dan nilai
Definisi perilaku menyimpang secara umum adalah suatu perilaku yang di ekspresikan oleh seseorang atau beberapa anggota masyarakat yang disadari maupun tidak telah menyimpang dari norma-norma yang berlaku yang telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.

Definisi menurut para ahli

a. James Vander Zander : perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan diluar batas toleransi.
b. Robert M. Z. Lawang : semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem untuk memperbaiki perilaku tersebut.
c. Bruce J. Cohen : Setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri sesuai kehendak masyarakat
d. Paul B. Horton : Setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
e. Howard Saul Becker : penyimpangan bukanlah kualitas dari suatu tindakan yang dilakukan orang, melainkan konsekuensi peraturan dan penerapan sanksi.

2. Teori Perilaku Menyimpang

a. Teori Differencial Association (Edwin H. Sutherland)
penyimpangan bersumber pada pergaulan dengan orang yang berperilaku menyimpang dan dipelajari melalui proses alih budaya. Contohnya seorang remaja menghisap ganja karena bergaul dengan kelompok remaja yang sudah terlebih dahulu menghisap ganja.
Pecandu narkoba, sebelum menjadi seorang pecandu biasanya mereka berinteraksi dengan para pemakai narkoba secara tidak langsung mempelajari kebiasaan tersebut sehingga lama-lama menjadi pecandu narkoba.

b. Teori Labelling (Edwin M. Lemert)
seorang menjadi menyimpang karena proses labelisasi (pemberian julikan/cap) oleh masyarakat terhadap orang tersebut.
Contohnya, seorang siswa yang satu kali lupa mengerjakan PR langsung dijuluki pemalas oleh guru. Sejak saat itu julukan pemalas, melekat padanya, ia malah mengulangi perbuatan itu terus menerus (sekunder)

c. Teori Merton
merupanak proses adaptasi pada lingkungan tertentu adaptasi dapat dilakukan dengan beberapa cara.
  1. Konformitas Perilaku seseorang mengikuti cara dan tujuan yang telah ditetapkan masyarakat contohnya seorang kepala RT ingin memperoleh penghasilan untuk menghidupi keluarganya dengan cara bekerja di suattu perusahaan/lembaga pemerintaha.
  2. Inovasi dengan cara yang dilarang contohnya seorang kepala RT ingin memperoleh penghasilan untuk menghidupi keluarganya dengan cara korupsi, siswa ingin menfapatkan nilai bagus dalam ujian degan cara mencontek.
  3. Ritualisme meninggalkan tujuan budaya, contohnya seorang karyawaan dari kalangan tengah kebawah tidak ingin naik jabatan karena takut gagal/seorang karyawan yang tetap membaktikan dirinya untuk suatu pekerjaan yang membosankan meskipun pekerjaan tersebut tidak memiliki prospek karir dan hanya memberikan gaji yang kecil.
  4. Retrisme tidak mengikuti tujuan dan cara yang dikhendaki masyarakat contoh : gelandangan, pemabuk dan pecandu narkoba.
  5. Pemberontakan pada cara ini seseotang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang baru contoh : pada tahun 1998 demonstrasi mahasiswa berhasil menurunkan soeharto dari rezim orbanya, Skin Heads sub budaya yang lahir di inggris pada akhir tahun 1960-an. Kelompok ini mendapat cap rasis kerena beberapa anggotanya tersebut bentrok dengan imigran pakistan dan asia selatan. Ku klux klan (sebuah kelompok rasis ekstrim) di AS yang lahir tahun 1865 bertujuan untuk memberantas kaum kulit hitam dan minoritas di AS seperti yahudu dan orang-orang asia.

d. Teori Fungsi (Durkheim)
Durkheim berpandangan bahwa kejahatan oerlu bagi masyarakat karena dengan adanya kejahatan maka moralitas dan hukum dapat berkempang secara normal misalnya UU no 23 tahun 2005 tentang (KDRT)

e. Teori Konflik (Karl Mark)
yaitu bahwa masyarakat smakin terpolarisasi antara dua kelas yang saling bertentangan, yaitu kelas borjuis(kelas yang berkuasa) dan profetur(kelas yang dikuasai)

1. Teori konflik budaya, berbagai norma yang saling bertentangan dan bersumber dari kebudayaan khusus yang berbeda.
Contoh masyarakat pesisir makan kakinya harus diangkat di kursi dan masyarakat yang tertib merasa risih karena kebudayaan sari masyarakat pesisir, karena perbedaan budaya maka terjadi konflik

2. Teori konflik kelas sosial, mereka memandang kesepakatan nilai sebagai mitos yang diciptakan secara halus oleh mereka tang berkuasa demi kepentingan mereka sendiri karena hal tersebut akan membuat nilai mereka seolah-olah merupakan nilai semua orang.
Contoh kasus marsinah

f. Teori Pengendalian
menyesuaikan diri dengan nilai dominan(nilai yang diutamakan) karena adanya pengendalian dari dalam maupun dari luar. Dalam masyarakat konvensional/ tradisonal terdapat 4 hal yang mengikat individu terhadap norma masyarakat yaitu.
  1. Kepercayaan, mengacu pada norma yang dihayati.
  2. Ketanggapan,, yaitu sikap tanggap seseorang terhadap pendapat orang lain, berupa sejauh mana kepekaan seseorang terhadap kadar penerimaan orang konformis.
  3. Keterikatan (Komitmen) berhubungan dengan berapa banyak imbalan yang di terima seseorang atas perilakunya yang konformis
  4. Keterlibatan, mengacu pada kegiatan seseorang dalam berbagai masyarakat seperti majlis ta’lim, sekolah dan organisasi setempat.

3. Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang

a) berdasarkan jumlah individu yang terlibat

1. Penyimpangan individu
Penyimpangan ini dilakukan olehseseorang yang telah mengabaikan norma-norma yang telah berlaku dengan mantap dalam kehidupan masyarakat. Misalnya mencuru/merampok yang dilakukan sendirian, mencopet dalam bus, menghipnotis orang dan mengambil barang berharga dari korbannya.

Julukan penyimpangan individu seseuai kadar penyimpangannya

  1. Pembandel Individu tersebut tidak mau tunduk kepada nasihat orang-orang dilingkungannya agar mau mengubah pendiriannya
  2. Pembangkang Individu tersebut tidak mau tunduk kepada peringatan orang-orang yang berwenang di lingkungannya
  3. Pelanggar melanggar norma-norma umum/masyarakat yang berlaku
  4. Penjahat mengabaikan norma-norma umum/masyarakat sehingga menimbulkan kerugian harta benda/jiwa di lingkungannya

2. Penyimpangan kelompok
Penyimpangan kelompok terjadi apabila perilaku menyimpang dilakukan bersama-sama dalam kelompok tertentu

3. Penyimpangan kelompok
Penyimpangan ini dilakukan oleh seseorang dengan melibatkan orang misalnya : perdagangan obat-obatan terlarang.

4. Berdasarkan kadar penyimmpangannya

1) penyimpangan ringan, penyimpangan yang menimbulkan gangguan ancaman, hambatan dan kerugian yang kecil kepada pihak luar misalnya seorang anak yang mengambil buah-buahan tetangga tanpa minta izin terlebih dahulu.
2) penyimpangan berat, penyimpangan yang menimbulkan kerugian cukup besar bagi pihaklain dan kadang kala menimbulkan korban jiwa dan harta sanksinya berupa hukuman yang cukup berat misalnnya pembunuhan, menyetir dalam keadaan mabuk yang menyebabkan kecelakaan, merampok yang disertai tindakan kekerasan

5. Sifat sifat perilaku menyimpang

Penyimpangan yang berdampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur inovasi, kreativitas dan memperkarya alternatif. Contoh emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat wanita pekerja yang menopang kelanjutan kehidupan keluarga.
Penyimpangan yang berdampak negatif, pelaku bertindak mengikuti nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk serta mengganggu sistem sosial.
Contoh:
a. seseorang yang terbukti melakukan oembunuhan dapat diancam hukuman minimal 8 tahun penjara.
b. seseorang yang terbukti telah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan berencana dapat dijatuhi hukuman seumur hidup.
c. seseorang koruptor, selain harus mengembalikan kekayaan tang dimilikinya kepada negara. Ia juga dikenakan hukuman penjara.

6. Macam-macam perilaku menyimpang

1. Tindakan kriminal
Tindakan yang bertentangan dengan norma dalam masyarakat yang mencakup semua kegiatan dan mengganggu keamanan dan kestabilan serta mengakibatkan pihak lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa.
Contoh : pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, perampokan, korupsi, makar, subversi dan terorisme.

Macam-macam kejahatan

1. kejahatan tanpa korban (crime without victim)
Kejahatan tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain contoh : berjudi, mongkonsumsi narkoba, mabuk-mabukan dan seks bebas.

2. kejahatan terorganisir (organized crime)
Perilaku kejahatan merupakan komplotan tang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan menghindari hukum, contoh komplotan koruptor, pelacyran, perjudian ilegal, penadah barang curian, peminjaman uang dengan bunga tinggi (renternir)

3. kejahatan kerah putih (white collor crime)
Kejahatan yang dilakukan orang terpandang/orang berstatus tinggi dalam pekerjaannya. Contoh :  menghindari pembayaran pajak tang menjadi kewajibannya, penggelapan uang perusahaan oelh pemilik pengusaha, dan pejabat negara yang melakukakan korupsi.

4. kejahatan kerah biru (blue collor crime)
Kejahatan yang dilakukan orang dari kelas menengah kebawah. Contoh : perampokan.

5. kejahatan korporat (corporate crime)
Kejahatan jenis ini merupakan kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikan keuntungan/menekan kerugian. Contoh : perusahaan membuang limbah beracun kesungai dan mengakibatkan penduduk sekitar menderita berbagai penyakit.

2. Pemakaian dan pengedaran obat terlarang
Penyimpangan dalam bentuk pemakaian dan pengedaran obat terlarang merupakan bentuk penyimpangan dari nilai dan norma sosial maupun agama.
Contoh : narkotika (ganja, candu, putaw) ,psikotropika (ekstasi, amfetamin, megadon dan alkohol)

Faktor-faktor mudah terjerumus pada penggunaan narkoba
  1. ingin membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan berbahaya
  2. ingin menunjukan tindakan menenrang otang tua yang otoriter/siapa saja yang tidak paham dengan dirinya
  3. ingin melepaskan diri dari kesepian untuk memperoleh pengalaman emosional
  4. ingin mencari dan menemukan arti hidup
  5. ingin mengisi kekosongan dan kebosanan
  6. ingin menghilangkan kegelisahan
  7. solidaritas sesama kawan
  8. ingin tahu dan iseng

3. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup
Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang berbeda dari biasanya antara lain sikaparogan dan ekstrintik.

Sikap arogan, misalnya menyombongkan sesuatu yang dimiliki seperti kekayaan, kekuasaan dan kepandaian. Sikap arogan bisa saja dilakukan oleh seseorang yang ingin menutupi kekurangannya.

Sikap ekstrintik ialah perbuatan uang menyimpang dari biasanya sehingga dianggap aneh. Seperti laki-laki memakai pakaian/benda lai yang biasai dikenakan wanita.

4. Kenakalan remaja/anak (Delinkuensi)
Perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh anak/ remaja ±(usia 14-16 tahun) apabila dilakukan oleh orang dewasa dikategorikan sebagai tindak kriminalitas.
Contoh : Pengerusakan tempat/fasilitas umum, tawuran, penggunaan obat terlarang, pencurian, pemalakan.

Gejala-gejala kenakalan anak/remaja
  1. Kebiasaan membolo/membalas
  2. Barkata kasar/cabul
  3. Kebiasaan membuat keributan
  4. Menyimpan gambar-gambar porno
  5. Kebut-kebutan
  6. Jiwa bandel kasar dan keras kepala
Faktor penyebab kenakalan remaja

Faktor intern : cacat keturunan yang bersifat biologi dan psikis, lemahnya kemampuan pengawasan diri, lingkungan keluarga yang tidak harmonis, pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang.

Faktor ekstern : kurangnya oerhattian dan kasihsayang dari orang tua, kegagalan pendidikan (drop out), lingkungan masyarakat yang tidak menentu bagi prospek kehidupan masa mendatang seperti lingkungan kumuh, penuh kejahatan, lingkungan yang mendukung untuk melakukan tindak penyimpangan sexsual, terbukanya kesempatan terhadap minat bentul untuk melakukan kenakalan.

5. Bentuk penyimpangan

Tawuran pelajar/mahasiswa
Merupakan perilaku menyimpang yang sering kita jumpai ddikawasan perkotaan. Hal ini sangat memprihatinkan. Tawuran pelajar/mahasiswa ini penyebabnya adalah ha yang sepele misalnya : perebutan pacar, tidak ingin dianggap pengecut, dan sebagai unjuk kekuatan sampai balas dendam.

B. Faktor Strutural = Ialah merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi struktur
Struktur ialah sesuatu yang disusun dengan pola tertentu.
Conttoh : pengaruh sosial (bentuk interaksi antar individu dengan kelompok dengan tujuan mengendalikan dan menghindari perilaku menyimpang) interaksi sosial

1. Definisi Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

Keterangan:
-Individu merupakan organisasi yang hidupnya berdiri sendiri dan bersifat bebas atau tidak mempunyai hubunfan dengan sesamanya.
-Kelompok merupakan himpunan dari beberaoa individu yang satu sama lain saling berhubingan sexara teratur saling memperhatikan dan menyadari akan adanya manfaat keberadaan kelompok.

2. Wujud Interaksi Sosial
  • Individu dengan individu, Individu satu memberi pengaruh/stimulus kepada individu lain yang terkena pengaruh memberi tanggapan/respon. Contoh : berjabat tangan, saling menjenguk, bercakap-cakap
  • Individu dengan kelompok, Terjadi antara kepentingan individu dengan kelompok/beberapa orang. Contoh : guru mengajar dikelas
  • Kelompk dengan kelompok, Terjadi antara kepentingan kelom[ok dengankelompok lainnya. Contoh : kelompok sepak bola Indonesia dengan kelompok sepak bola Thailand

3. Syarat terjadinya interaksi sosial

A.    Adanya konflik sosial
Adalah hubungan satu pihak dengan pihak lain dan masing-masing pihak saling bereaksu meski tidak harus bersentuhan fisik atau saling menyentuh.

Macam-Macam Kontak Sosial Di Lihat Dari Caranya
  • Kontak sosial langsung (primer), Ialah pihak komunikator menyampaikan pesan kepada pihak komunikan melalui tatap muka tau melaluo media komunikasi.
  • Kontak sosial tidak langsung(sekunder), Ialah pihak komunikator menyampaikan oada pihak komunikanmelalui orang ketiga/melalui surat.
Dilihat Dari sifatnya
  • Kontak sosial bersifat Positive: Hubungan antara pihak mengarah pada kerjasama
  • Kontak sosial bersifat negatif: Apabila hubungan antar kelompok mengarah pada konflik


B.    Adanya komunikasi
Pengiriman dan penerima besan atau berita/informasi antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.sesuai dengan tujuan.

C.    Adanya tindakan
Tindakan adalah upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan hidupnya
Tidak semua tindakan ikatan sejaga tindakan sosial dilakukan bila subjeknya dihubungkan dengan individu lain.

Macam-Macam Tindakan Sosial
  • Tindakan rasional instrumental, ialah tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan atau efektif efisien.
    Contoh : belajar yang rajin untukmemperoleh rangking, seseorang yang memilih sekolah
  • Tindakan irasional berorientasi nilai, ialah tindakan  yang berorientasi nilai ddalam kehidupan masyarakat
    Contoh : tindakan yang bersifat “religius-magis”
    Religius (lebih mencintai orang tua, mengerjakan kewajiban)
    Magis (hubungan dengan takhayul) mengkramatkan sebuah benda
  • Tindakan tradisional, ialah tindakan yang tidak memperhitungkan rasional karena dilakukan berdasarkan pertimbangan kebiasaan atau adat istidat. Contoh : membuat bubur sura pada bulan asura, membuat opor pada hari besar islam, mengadakan kegiatan hyadran menyambut bulan ramadhan
4. Faktor-Faktor Pendorong Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
1)    Imitasi, tindakan menidru orang lain, imitasi daoat dilakukan bermacam-macam bentuk, misalnya gaya bicara, tingkah laku adat dan kebiasaan, pola pikir, atau apa saja yang dimiliki atau yang dilakukan oleh seseorang
Contoh : 1) para remaja mengenakan kostum tokoh-tokoh imaginer idola mereka (cosplay), 2) seorang anak yang mengamati ibunya menyetir mobol, lalu anakitu menirunya walau dengan mobil-mobilannya sendiri.

2)    Identifikasi, keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan)
Contoh : seorang anak yang mengidolakan ibunnya, ia berusaha mengidentifikasi dirinya seperti ibunya karena mengagap sikap perilaku dan nilai yang dimiliki oleh sang ibu meruoajan tipe ideal dan berguna sebagai panutan hidupnya.

3)    Sugesti, sugesti berlangsung ketika memberi pandangan sikap yang dianutnya dan diterima orang lain, sugesti biasanya muncul ketika si penerima sugesti tidak dapatberpikir rasional.
Contoh :
a.    Orang yang berwibawa, kharismatik atau memiliki pengaruh kuat terhadap penerima sugesti. Contohnya orang tua cendikiawan atau pemimpin agama.
b.    Orang memiliki tujuan lebih tinggi dari penerima sugesti misalnya atasan dikantor
c.    Kelompok mayoriyas terhadap minoritas. contohnya dalam suatu rapat, seseorang tidak menyetujui suatu keputusan namun karena anggota yang lain berpendaoat sebaliknya, iapun mengubah pendapatnya.
d.    Reklame/iklan dimedia masa. Contohnya suatu deterjen di iklankan mempu menghilangkan noda dalam hitungan detik, iklan tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.

4)    Motivasi, berlangsung ketika seseorang memberi pandangan sikap yang dianutnya dan diterima orang lain dengan berpikir rasional.

5)    Simpati (berpartisipasi), kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain, dimana seseorang menempatkan dirinya dalam keadaan orang laindan merasakan apa yang dialami.
Contoh : ketika da tetangga yang terkena musibah kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.

6)    Empati (berpartisipasi dan betul-betul mengerjakannya), merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kondosi fisik dan jiwa seseorang.
Contoh : ibu yang ikut merasakan penderitaan anaknya yang mengidap kanker. Ibu tersebut sangat sedih sehingga iapun jatuh sakit.

5. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial asosiatif (menggabungkan/menyatukan) Meliputi:

1.    Kerjasama, adalah suatu usaha bersama antar individu/kelompok untuk mencapai tujuan bersama

Lima Bentuk Kerjasama:
  • Kerukunan atau gotong royong
  • Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai perrtukaran barang/jasa antara dua organisasi/lebih
  • Kooptasi yaitu penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi. Sebagai satu-satunya cara menghindari konflik yang dapat mengguncang organisasi
  • Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadan yang tidak stabil karena kedua organisasi memiliki struktur sendiri.
  • Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu. Misalnya pertambangan minyak dan pertehan

Bentuk kerjasama menurut beberapa ahli
  • Kerjasama spontan (serta merta)
  • Kerjasama langsung (hasil perintah atasan)
  • Kerjasama kontrak (atas dasar tertentu) 
  • Kerjasama tradisional (sebagian antar unsur)

2.    Akomodasi, usaha manusia untuk meredakan pertentangan agar tercipta keseimbangan.

Beberapa Tujuan Akomodasi Adalah Sebagai Berikut:
  • Menghasilkan titik temu antara beberapa pendapat yang berbeda agar menghasilkan suatu pola baru.
  • Mencegah terjadinya pertentangan untuk sementara
  • Menfadakan kerjasama antar kelompok sosialyang terpecah belah akibat faktor sosial dan psikologis/kebudayaan.
  • Mengusahakan peleburan asimilasi antar kelompok sosial yang terpisah. Misal: perkawinan (amalgamasi)

Beberapa Bentuk Akomodasi
  • Koersi, yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik maupun psikologis, contoh: penjajahan/perbudakan
  • Kompromi, yaitu bentuk akomodasi ketika pihak yang terlibat saling mengurangi yunyuyannya agar tercapai suatu penyelesaian
  • Abitrase (pewarisan), yaitu cara untuk mencapai kompromi dengan bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak.
  • Mediasi, yaitu cara untuk mencapai kompromi dimana kedudukan pihak ketiga hanya sebagai moderator (penasehat), misal: indonesia menjadi moderator bagi terwujudnya perdamaian antara korsel dan korut
  • Konsilasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang bertikai unyuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi, contoh: wakil buruh dan wakil perusahaan agar saling mengungkapkan keinginan mereka demi tercipyanya negosiasi.
  • Toleransi, terjadi tanpa persetujuan formal dan toleransi timbul secara tidak sadar dan spintan akibat reaksi alamiah individu atau kelompok yang ingin menghindari perselisihan, contoh: ketika kel umat beragama sedang beribadah, umat yang beragama lain tidak boleh membuat keributan.
  • Stalemate, ketika kedua belah pihak memiliki kekuatan yang seimbang, contoh perselisihan antara as dan iran terikat isu nuklir.
  • Ajudikasi, menyelesaikan masalah melalui pengadilan
  • Segregasi, saling menghindari untuk mengurangi ketegangan
  • Eliminasi, pengunduran diri dari konflik karena mengalah
  • Subjugation/domination, pihak yang kuat menindas yang lemah.
  • Keputusan mayoritas, voting
  • Minority consent, kemenangan kel mayoritas yang diterima dengan senang hati oleh kel minoritas.
  • Konversi, penyelesaian konflik 
  • Genjatan senjata, penundaan permusuhan dalam jangka waktu tertentu

3.    Asimilasi, adalah pembauran dua unsur kebudayaan yang berbeda akan haisl suatu unsur kebudayaan yang beru contohnya: warga tionghoa disurabaya menggunakan bahasa jawa
dengan logat surarbaya yang kental.

Faktor-Faktor Yang Mempermudah Proses Asimilasi
  • Sikap toleransi
  • Keseimbangan yang seimbang dalam ekonomi
  • Sikap menghargai orang asing dan kebudayaanya
  • Sikap terbuka dan golongan penguasa dalam masyarakat
  • Persamaan unsur kebudayaan
  • Perkawinan campuran (amalgamasi)
  • Adanya musuh bersama dari luar

Faktor-Faktor Yang Menghalangi Proses Asimilasi
  • Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat, contohnya : pada masa kolonial belanda keturunan Tiong Hoa, arab dan pribumi yang diharuskan menetap di wilayah tertentu.
  • Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
  • Adanya perasaan takut terhadap kebudayaan yang dihadapi.
  • Adanya perasaaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi dari pada kebudayaan golongan/kelompok lain.
  • Adanya perbedaan warna kulit/ciri fisik.
  • Adanya ingroup feeling yang artiyan ada perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
  • Adanya gangguan golongan mayoritas terhadap minoritas. Contoh : pada akhir masa orde baru di kota besar di indonesia, terjadi perlakuan kasar terhadap kelompok Tiong Hoa, adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi. 
  • Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi.
4. Akulturasi, adalah percampuran dari kebudayaan berbedamembentuk sebuah kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri masing-masing kebudayaan.

Contohnya adalah : Candi borobudur yang merupakan perpaduan antar kebudayaan Indonesia dan India/Hindu-Budha., Munculnya arsitektur masjid dari timbul tengah merupakan perpaduan antara kebudayaan dari islam.

Interaksi sosial disosiatif Meliputi:

1. Persaingan, adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu.
persaingan mempunyai 2 tipe yaitu:
  1. bersifat pribadi/individu, akan bersaing secara langsung. Misalnya persaingan anggota untuk memperoleh kedudukan tertentu dalam sebuah organisasi.
  2. bersifat non pribadi, yang bersaing bukanlah individu, melainkan kelompok. Misalnya persaingan antara dua partai politik dalam merebut simpati rakyat, ataupersaingan antara dua tim sepak bola untuk berebut kemenangan.
Salah satu ciri dari persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai dan sportif artinya persaingan selalu menjunjung tinggi batasan dan aturan.

2. Kontravensi, merupakan bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan dan cenderung bersifat rahasia, contohnya : perang dingin (tujuannya untuk membuat lawan tidak tenang atau resah).
Kontravensi memiliki 5 bentuk sebagai berikut :
  1. Umum, misalnya penolakan, keengganan, perlawanan, protes, perbuatan menghalang-halangi, penggunaan kekerasan, atau pengacauan rencana pihak lain.
  2. Sederhana, misalnya penyangkalan pernyataan orang dimuka umum, maki-makian melalui surat atau selembaran dan cercaan.
  3. Intensiif, misalnya penghasutan atau penyebaran desas-desus.
  4. Rahasia, misalnya pembocoran rahasia lawan atau penghianatan.
  5. Taktis, misalnya kejahatan terhadap lawan, penbingungan pihak lawan, provokasi, atau intimidasi.
3. Pertentangan, adalah perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.
Bentuk-bentuk pertentangan :
  1. Pertentangan pribadi, ada beberapa individu yang sejak mulai berkenalan sudah tidak saling menyukai. kondisi ini jika dikembangkan akan menimbulkan kebencian. masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan.
  2. Pertentangan rasial, sumber pertentangan tidak hanya terletak pada perbedaan ciri-ciri fisik, tetapi juga oleh kepentingan kebudayaan. keadaan menjadi bertambah buruk jika salah satu ras merupakan golongan mayoritas.
  3. Pertentangan antar kelas sosial, pertentangan ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antar strata, seperti perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
  4. Pertentangan politik, pertentangan yang berkaitan dengan kekuasaan ini biasanya menyangkut antargolongan dalam masyarakat dan antar negara berdaulat, misalnya pertentangan yang terjadi antar partai politik menjelang pemilu atau pertentangan antarnegara.
  5. Pertentangan internasional, pertentangan ini disebabkan oleh kepentingan nasional dan kedaulatan masing-masing negara. apabila kedua belah pihak tidak dapat mengendalikan diri, perang akan sangat mungkin terjadi.  
6. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
  1. Jumlah pelaku lebih dari dua orang.
  2. Terjadi komunikasi diantara pelaku melalu kontak sosial.
  3. Mempunyai maksud dan tujuan.
  4. Dilaksanakan melalui pola sistem tertentu.

7. Status Dan Peran Dalam Interaksi Sosial

1. Status (Kedudukan), merupakan posisi seseorang secara umum dimasyarakat adalm hubungannya dengan orang lain.

Tiga macam status menurut Ralph Linton  :
  1. Ascribed Status, merupakan status seseorang yang dicapai/diperoleh secara alami. Contohnya Anak dari keluarga bangsawan dengan sendirinya memperoleh status bangsawan.
  2. Archieved Status, merupakan status yang diperoleh seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja atau sungguh-sungguh dengan perjuangan. Contoh : seorang dokter, guru, hakim, tentara, dan polisi.
  3. Assigned Status, merupakan status yang diperoleh dari pemberian pihak lain karena seseorang telah berjasa dan biasanya berupa pemberian gelar. Contohnya gelar pahlawan revolusi siswa, siswa teladan. peraih kalpataru, dan bapak koperasi (Moh. Hatta)
Konflik Status, adalah konflik batin yang dialami seseorang sebagai akibat adannya pertentangan pada beberapa status yang dimilikinya.
Contohnya : Ibu Rahma adalah seorang guru SMA yang mengajar disekolah dan sebagai Ibu rumah tangga, ia memberikan sanksi pada siswanya yang melanggar tata tertib dimana siswa tersebut adalah anak kandungnya.

2. Peran, adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksnakan hak dan kewaiban sesuai dengan status yang dimilikinya.
Contoh : seseorang yang bersatus kepala sekolah siharapkan memimpin sekolahnya.

Konflik Peran
Contohnya : sebagai ketua pkk, ibu sindy harus menghindari rapat sementara anaknya sakit harus ke rumah sakit

Sumber refrensi :
materi dari guru pembimbing
buku lks dan esis

Post a Comment

0 Comments