BAB 3
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan se periode tertentu dalam akuntansi yang telah di pelajari pada bab lama sebelumnya, adalah di catat dalam persamaan dasar akuntansi sampai
pada akhir periode tertentu menyusun hasilnya yaitu laporan keuangan. Namun demikian bila transaksi–transaksinya cukup banyak dan periode akuntansinya lebih dari satu bulan, maka jelas pencatatan ke dalam persamaan dasar akuntansi tidak praktis.
Pencatatan yang dapat di terima umum, maka transaksi-transaksi keuangan yang terjadi akan di catat ke dalam buku harian yang di sebut jurnal dan selanjutnya di posting (di masukan) dalam buku besar sesuai dengan perkiraannya masing-masing, serta pada akhir periode akuntansi di susun neraca saldo yang tujuannya untuk menyusun laporan keuangan.
Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu badan atau lembaga sejak awal periode sampai dengan akhir periode, dan kembali lagi ke untuk menyusun laporan keuangan. Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah proses pencatatan transaksitransaksi keuangan yang terjadi dalam suatu badan atau lembaga sejak awal periode sampai dengan akhir periode, dan kembali lagi ke awal periode.
Siklus akuntansi dapat di gambarkan seperti di bawah ini:
Ayat jurnal (journal entry) adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis, pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan rekening yang didebit dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal
Contoh bentuk jurnal Umum :
• Lajur tanggal adalah untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
• Lajur perkiraan dan keterangan adalah untuk mencatat perkiraan yang di debit dan perkiraan yang di kredit, perkiraan yang di kredit dicatat agak menjorok ke dalam.
• Keterangan di tulis singkat dan jelas dari transaksi tersebut.
• Lajur Ref. (Referensi) adalah untuk mengisi nomer perkiraan yang telah di pindahkan (dibukukan) ke buku besar pada perkiraannya masing-masing yang di lakukan setiap tanggal terjadinya transaksi.
Perkiraan adalah tempat untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis, misalnya perkiraan kas untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kas; perkiraan piutang untuk mencatat transaksitransaksi yang berhubungan dengan piutang saja; perkiraan perlengkapan, perkiraan utang dan perkiraan modal serta lain-lainnya. Untuk menentukan perkiraan mana yang di debit dan mana yang dikredit, maka penentuan rumus untuk menentukan mana yang di debit dan mana yang di kredit diambil dari rumus persamaan dasar akuntansi yaitu sebagai berikut:
Transaksi pertama, misalkan tanggal 01 Desember Ny. Risa menginvestasikan uang pribadinya sebesar Rp. 6.000.000,- keperusahaannya.
Menentukan debit dan kredit:
Kas (aktiva)…………. bertambah Rp. 6.000.000,-……….. di catat debit
Modal Ny. Risa ………..bertambah Rp. 6.000.000,-……..di catat kredit
Menentukan debit dan kredit:
Perlengkapan (aktiva)…... bertambah Rp. 350.000 ……..di catat debit
Kas (aktiva)……………. berkurang Rp. 350.000 ……… di catat kredit
Transaksi ketiga, misalkan tanggal 05 Desember Ny. Risa membeli peralatan secara kredit dari Toko Mebel Jati Luhur Rp. 750.000,-
Menentukan debit dan kredit
Peralatan (aktiva)………….bertambah Rp.750.000……..di catat debit.
Utang usaha (utang)……... bertambah Rp. 750.000……di catat kredit
Transaksi keempat, misalkan tanggal 15 Desember Ny. Risa menerima uang dari Pelanggan sebesar Rp. 500.000,-
Menentukan debit dan kredit
Kas (aktiva)………………..bertambah Rp 500.000……..di catat debit.
Pendapatan jasa…………. bertambah Rp 500.000……. di catat kredit.
Menentukan debit dan kredit
Beban listrik………… bertambah Rp. 250.000………di catat debit.
Contoh:
- Kas (cash)
- Affek / suratsurat berharga (marketeble securities)
- Piutang dagang (account receivable): Tagihan secara tertulis, tetapi tidak disertai perjanjian diatas wesel atau promes.
- Piutang wesel / wesel tagih (notes receivable): Tagihan secara tertulis yang di sertai dengan perjanjian diatas wesel atau promes.
- Persediaan barang dagangan (merchandise inventory)
- Pendapatan yang masih harus ditagih (accrued revenues)
- Biaya dibayar dimuka/perskot biaya (prepaid expenses):
- Perlengkapan (supplies):
Aktiva Tetap ada 3 macam:
- Investasi dalam saham PT AA (Invesment in stock PT A)
- Investasi dalam obligasi PT BB (Invesment in bonds PT B)
- Tanah (land)
- Gedung / Bangunan (building)
- Mesin – mesin (machinery)
- Peralatan (equipment)
- Goodwill
- Patent (hak yang diberikan kepada pembuat pertama suatu barang)
- Merk dagang/trade mark (hak yang diberikan kepada pemilik merk atas barang)
kewajiban ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Hutang lancar (current liabilities)adalah hutang yang pembayarannya kurang dari satu tahun.
Contoh:
- Hutang dagang (account payable): Hutang secara tertulis tanpa perjanjian diatas wesel.
- Hutang wesel / wesel bayar (notes payable): Hutang tertulis dengan perjanjian diatas wesel/promes.
- Biaya–biaya yang masih harus di bayar (accrued expenses)
- misalnya:
- Listrik yang masih harus di bayar/hutang listrik (electricity payable)Gaji yang masih harus dibayar/hutang gaji (salaries payable)
- Pendapatan–pendapatan diterima dimuka (deferred revenue/unearned revenue)
b) Bunga diterima dimuka (unearned interest revenue)
2. Hutang jangka panjang (long term liabilities) adalah hutang yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun.
Contoh:
- Hutang Hipotik (mortgage payable): hutang jangka panjang disertai dengan jaminan aktiva tetap tak bergerak.
- Hutang Obligasi (bonds payable): Hutang jangka panjang yang disertai surat pengakuan hutang dengan membayar bunga setiap waktu yang telah di tentukan.
5. Beban (expenses). Beban adalah pengorbanan ekonomis yang di keluarkan selama satu periode akuntansi. Beban itu sendiri ada dua macam yaitu beban yang di keluarkan untuk mendapatkan penghasilan pokok yang di sebut beban usaha, sedangkan beban yang dikeluarkan bukan untuk mendapatkan penghasilan pokok di sebut beban non usaha.
Daftar perkiraan didalam buku besar sering disebut bagan perkiraan (chart of account). Urutan perkiraan dalam bagan perkiraan harus sesuai dengan urutan pos-pos dalam neraca dan perhitungan laba rugi. Perkiraanperkiraan tersebut di beri nomor untuk mempermudah pengkodean baik dalam buku besar maupun referensi pembukuan.
Bentuk Perkiraan ada 2:
1. Bentuk skontro
b. skontro T sederhana
b. staffel berlajur rangkap
a. Bentuk skontro berlajur:
b. Bentuk skontro huruf T sederhana.
Contoh perkiraan bentuk staffel.
a. Bentuk staffel bersaldo tunggal.
b. Bentuk staffel bersaldo rangkap.
E. Pemindahan (Posting)
Posting adalah proses memindahkan jumlah yang terdapat dalam jurnal ke buku besar sesuai dengan akunnya masing-masing. Contoh dari transaksi diatas jika di posting adalah seperti dibawah ini:
F. Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada setiap perkiraan dibuku besar dan jumlah dari kolom debit dan kolom kredit harus sama. Neraca saldo merupakan bagian dari rangkaian tahap dalam siklus akuntansi, maka neraca saldo disusun setelah proses pembuatan buku besar, dan hanya memindahkan saldo total setiap akun ke dalam suatu daftar yang berisi empat buah kolom yang disebut neraca saldo.
Contoh 1:
Pada bulan Desember 2014 Ny. Defi membuka perusahaan perorangan yang berupa salon kecantikan di bidang perawatan wajah.
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2014 adalah:
Des.
01 Ny. Defi menginvestasikan uang pribadinya sebesar Rp. 6.000.000,- keperusahaannya.
04 Menerima uang dari pelangganan selama seminggu sebesar Rp. 750.000,-
07 Ny. Defi membeli peralatan secara kredit di UD Jati Jaya Rp. 600.000,-
11 Ny. Defi membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 250.000,-
18 Dibayar biaya listrik sebesar Rp. 250.000,-
21 Dibayar biaya-biaya lain sebesar Rp. 150.000,-
24 Ny. Defi mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp. 100.000,-
25 Di terima dari pelanggan atas jasanya secara tunai Rp. 400.000,- dan yang belum dibayar Rp. 200.000,-
28 Diterima tagihan dari pelanggan sebesar Rp. 100.000,-
31 Dibayar gaji karyawan sebulan sebesar Rp. 300.000,-
Diminta:
a) Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi diatas.
b) Posting jurnal tersebut kedalam buku besar
c) Susunlah neraca saldo per 31 Desember 2014.
Untuk mempermudah pencatatan transaksi kedalam jurnal, maka setiap transaksi kita buat analisanya lebih dahulu untuk menentukan perkiraan mana yang harus di debit dan mana yang harus di kredit.
Cara untuk memasukkan (posting) dari jurnal kedalam buku besar yaitu satu persatu, tanggal transaksi diposting keperkiraannya masingmasing. Misalnya tanggal 1 Desember “Kas” Rp. 6.000.000,- diposting ke perkiraan “Kas” sebelah debit, dan “Modal” Rp. 6.000.000,- diposting ke rekening Modal Ny. Defi sebelah kredit dan seterusnya seperti contoh di bawah ini:
Bila perkiraan-perkiraannya menggunakan bentuk bersaldo rangkap akan nampak sebagai berikut:
General ledger:
0 Comments